Warga Korban Banjir Demo ke Kantor BPBD Halut Karena Dianggap Kurang Tanggap

Halut, (MR) – Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di sungai desa Mede kecamatan Tobelo Utara, mengakibatkan 9 rumah warga tergenang air. Bahkan selang beberapa hari pasca banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halut sempat turun di lokasi banjir, tetapi tidak memberikan bantuan pemasangan tenda-tenda dan logistik makan minum. Karena itu, beberapa hari kemudian, (18/10) sekitar pukul 11.00 WIT, sejumlah warga yang menjadi korban bencana banjir tersebut bersama Forum Mahasiswa Anak Tobelo (Format) Halut melakukan aksi demonstrasi di kantor BPBD dan DPRD Halut.

Koordinator aksi, Sandros Didide dalam orasinya di depan kantor BPBD dan DPRD, mengungkapkan dalam bancana banjir beberapa hari lalu di Mede, sejumlah perlengkapan dan perabot-perabot rumah warga mengalami kerusakan yang cukup serius. “Dalam data yang kami ambil kurang lebih ada 9 rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir beberapa hari lalu”, katanya.

Bahkan dalam tuntutan aksi ini, kami meminta kepada pemerintah daerah agar melakukan pembuatan talud (swering), stop pertambangan liar pasir, pembuatan posko pengungsi, bantuan kesehatan, bantuan sembako, bantuan perlengkapan pendidikan dan bantuan perlengkapan rumah. “Kami meminta kepada BPBD dan DPRD agar memperhatikan masalah banjir yang terjadi di Mede”, ucap mahasiswa Uniera Tobelo ini.

Setelah melakukan orasi massa aksi hearing dengan BPBD dan melanjutkan orasi di kantor DPRD. Kepala BPBD Halut, Abner Manery saat dikonfirmasi koran ini usai hearing, mengungkapkan pada saat banjir, saya sudah perintahkan staf untuk kroscek di lapangan. Bahkan dari 9 KK yang rumahnya mengalami banjir, semuanya mengungsi di rumah keluarganya.  “Kami bukan tidak merespon masalah persoalan banjir yang terjadi di desa Mede. Tetapi, semua ada tahapan identifikasi rumah yang rusak dan lainnya”, katanya.

Mengenai dengan rencana pemasangan tenda-tenda di lokasi banjir tidak dilakukan, karena KK yang mengalami banjir mengungsi di rumah keluarga. “Kami siap membuat tenda-tenda pengungsian dan memberikan bantuan makanan dan minuman. Tetapi, warga yang mengalami musibah telah mengungsi di rumah keluarga terdekat”, singkat Abner. >>Karl

Loading

Related posts