Prof Budi Anna: Pentingnya Antisipasi Penyakit Depresi Jiwa

Kotamobagu, (MR) – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Graha Medika Kotamobagu khususnya jurusan S1 Keperawatan  dan D3 Kebidanan Senin kemarin mengadakan seminar kesehatan dengan tema ‘Implementasi standar pelayanan minimal bidang kesehatan jiwa dan peran organisasi profesi dalam perhitungan SKP bagi bidan.

Prof, Dr, Budi Anna mengatakan, manusia mempunyai otoritas untuk mengatur perilakunya sendiri. Semakin menanjak popularitasnya di dunia hingga Indonesia, maka perlu upaya untuk mengantisipasi penyakit depresi jiwa, penyakit depresi jiwa perlu dibantu.

Dia juga menjelaskan, sebagai langkah mengasuh dan merawat pelaku depresi jiwa. dari pendekatan keperawatan serta kesehatan  perlu adanya kajian khusus sehingga perlu dibangun pola asuh keluarga dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk pasien. “Depresi jiwa dapat dicegah melalui kesadaran diri, bisa juga melalui pengetahuan dari orang tua dan lingkungan. bisa juga terjadi karena perilaku difusi identitas, ketidakjelasan identitas atau kebingungan. Mereka perlu ditolong, tidak boleh distigma dan diperlakukan secara diskriminatif. Kita harus menyediakan wadah untuk membangun konseling agar tercapai tujuan Indonesia sehat jiwa,” terang Prof, Dr, Budi Anna.

Sementara menurut Pimpinan RS Awal Bros Tangerang, Khatarina Sebayang, SKM, MARS mengatakan, yang harus dilakukan yatu kita harus saling menyapa terhadap semua orang, entah orang baik maupun buruk. Pada prinsipnya menurut Khatarina, orang baik ibarat bunga teratai yang tetap bersih mekar walau di comberan.

“Orang baik di tengah orang baik merupakan suatu hal yang lumrah dan biasa. Namun, apabila ada orang baik berada di tengah orang tidak baik, itu baru luar biasa,” tuturnya. Khatarina menjelaskan seorang yang depresi tidak butuh ceramah, akan tetapi mereka butuh makan karena desakan ekonomi. Yang mereka perlukan adalah keteladanan.

Seorang ustadz dan Pendeta dalam menyampakan edukasi dan keteladanan. “Pola asuh orang tua yang bekerja, semua pembantu kita edukasi tentang pola asuh terhadap anak. Yang terpenting adalah biarpun waktu sedikit untuk anak asalkan waktunya berkualitas,” imbuh Khatarina.

Sementara itu, Henny Kaseger M,Kes, ketua Stikes Graha Medika kota Kotamobagu mengatakan Semua orang memiliki potensi untuk berubah, tugas mahasiswa perawat bisa berupaya dan berkreasi untuk menyembuhkan perilaku depresi jiwa, menjadi tantangan bagi tim kesehatan untuk melakukan pencegahan. Diketahui, seminar tersebut menghadirkan Prof.DR. Budi Anna Keliat, SKp,M.AppSc. Khatarina Sebayang SKM, MARS dan Ketua IBI Sulawesi Utara, Maria Dondokambey sebagai nara sumber. >>Neni

Loading

Related posts