Dewan Minta Pemkab Awasi TKA di OKI

Kayuagung, (MR)
Anggota Komisi IV DPRD OKI, H. Sholahuddin Djakfar, SH meminta pemerintah OKI untuk memperketat pengawasan terhadap TKA yang masuk ke daerah OKI.

Katanya, pemerintah Kabupaten OKI harus bertindak cepat dan segera mengecek jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang masuk ke OKI.

“Ini baru ditemukan di Bogor penemuan bibit sayuran mengandung bakteri yang ditanam oleh TKA asal China di daerah Bogor, Jawa Barat yang menjadi sorotan media nasional, tidak menutup kemungkinan bisa juga masuk di daerah kita untuk itu kita harus ekstra hati-hati,”katanya.

Selain itu, kata Solahuddin pemerintah juga harus gencar melakukan sosialisasi terhadap warga yang mengetahui keberadaan wisatawan, khususnya dari Cina yang tiba tiba menetap bahkan sewa atau beli tanah. Pasalnya, wajah mereka sulit dibedakan dengan imigran Cina keturunan Indonesia.

“Kita harapkan ada koordinasi terkait permasalahan ini karena ini menyangkut anak cucu kita dan kelangsungan bangsa ini,”ungkapnya.

Dirinya berharap, kepada Disnakertrans OKI untuk bekerja ekstra dalam hal pengawasan terhadap TKA ini mengingat posisi Kabupaten OKI sangat rawan karena aksesnya sangat mudah bisa ditempuh melalui transfortasi air. “Dari bangka bisa masuk kepantai timur melalui jalur air ditambahlagi banyak perusahaan di OKI yang mempekerjakan TKA,” jelasnya.

Pihaknya juga kata Shola-huddin akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait dalam hal ini Disnakertrans untuk meminta daftar TKA yang ada di OKI, pihaknya juga meminta kepada pemerintah untuk memantau jumlah TKA minimal per triwulan.

“Sejauh ini belum ada laporan yang masuk ke kita terkait sayuran ber bakteri tersebut dan mudah-mudahan tidak ada makanya akan kita cek dulu,”ungkapnya.
Sementara itu, kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) OKI, Muhammad Amin mengatakan, jumlah TKA di Kabupaten OKI yang resmi dan terdaftar mencapai 250 orang yang didominasi oleh TKA asal Malaysia, Singapura, dan china.

“Perda tentang tenaga kerja asing saat ini sedang dibahas dan saat ini jumlah TKA yang ada di OKI sebanyak 250 orang itu yang tercatat di disnaker,”jelsnya singkat.

Sebelumnya, Pusat Karantina memusnahkan dua kilogram benih cabai, 5000 batang tanaman cabai dan satu kilogram benih bawang dan dan sawi hijau dengan cara dibakar dengan incinator karena bibit tanaman itu membawa bakteri Erwinia Chrysantemi Organisme yang belum pernah ada di Indonesia dan belum bisa diberikan perlakuan apapun terhadap tanaman yang terindikasi.

Terkait temuan ini pusat karantina menilai imigrasi kecolongan dengan masuknya warga Negara China yang melakukan aksi tanam secara illegal, tersangka menggunakan passport wisata. >>Ipan

Loading

Related posts