Manggarai NTT, (MR) –Vaksinasi tahap pertama covid-19 di kabupaten Manggarai NTT dilakukan pada 4 Februari 2021 lalu. Pelaksanaan vaksinasi tersebut dilakukan di kantor Bupati Manggarai di Ruteng Pkl. 09.00 Wita.
Sejumlah pejabat lingkup Pemkab Manggarai dan tokoh penting lainnya tercatat sebagai penerima vaksin tahap pertama. namun Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, SH.MH dan wabup Drs. Viktor tidak terdaftar sebagai penerima vaksin tahap pertama tersebut karena terhambat faktor usia yang melebihi syarat usia penerima vaksin covid-19 yakni 18-59 tahun.
Total ada 17 orang pejabat dan tokoh penting di kabupaten Manggarai yang terdaftar sebagai penerima vaksinasi tahap pertama tersebut, di antaranya: wakil ketua DPRD kabupaten Manggarai Soe Flavianus, Dandim 1612 Manggarai, Letkol kav. Ivan Alfa, kajari Manggarai Yoni Pristiawan Artanto,SH, ketua pengadilan Negeri Ruteng Charni Wati Ratumana, SH.MH, wakapolres Manggarai Kompol I Wayan Arnaya, Asisten pemerintahan dan kesra Frumentius L.T.K Do, Sekretaris keuskupan Ruteng Romo Manfred Habur, Pr, wakil ketua III UNIKA St. Paulus Ruteng Romo Inosentius Sutam,Pr, Sekretaris II MUI Manggarai,Ismail Nasar.
Ketua Majelis Gereja Kristen,Tomy Pinem, ketua IDI cabang Manggarai Marianus Ronald Susilo, kepala BPJS kabupaten Manggarai Miftahul Jannah, KTU RSUD dr.Ben Mboi Ruteng Maximilian Saksi Kolbey, ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) cabang kabupaten Manggarai Anselmus Abong, ketua Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (PATELKI) Tarsisius Pamput, kepal bidang pelayanan kesehatan Dinkes kabupaten Manggarai Stanislaus Bagul,S.Km, ketua PPNI kabupaten Manggarai Lodovikus D. Moa, S.Kep. M.Sc.
Namun dari 17 nama tersebut, lima orang di antaranya ditunda karena tidak lolos pada tahapan pemeriksaan yang dilakukan sebelum divaksinasi akibat kondisi Tekanan darah tinggi. Kelimanya adalah kajari Manggarai, ketua pengadilan negeri Ruteng, sekretaris II MUI kabupaten Manggarai, KTU BLUD RSUD dr. Ben Mboi dan kabid kesehatan Dinkes kabupaten Manggarai. Kelimanya akan divaksinasi apabila kondisi kesehatan atau tekanan darah mereka kembali normal.
Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, SH.MH dalam sambutannya menyampaikan tiga hal penting antara lain, pertama; pencanangan vaksinasi dilakukan terhadap pejabat, Tokoh daerah dan tenaga medis adalah untuk meningkatkan kepercayaan publik akan keamanan dan kehalalan vaksin. Kedua; pemberian vaksin tahap pertama difokuskan kepada tenaga medis karena merupakan garda terdepan dalam penanganan covid-19. Ketiga; pemerintah senantiasa memperbaiki system manajemen penanganan covid-19 demi kebaikan bersama.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala dinas kesehatan kabupaten Manggarai, Nobertus Burhanus mengatakan, tujuan vaksinasi adalah untuk mengurangi transmisi covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian, mencapai kekebalan kelompok masyarakat, dan melindungi masyarakat dari serangan covid-19.
Sementara itu, kepala bidang P2P dinas kesehatan kabupaten Manggarai, Asumpta Jone mengatakan ada empat tahapan proses yang harus dilalui penerima vaksin mulai dari pendaftaran dan verifikasi data, skrining anamnesa dan pemeriksaan fisik, penyuntikan vaksin, dan pemantauan dan observasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Setiap penerima yang divaksinasi harus menjawab setidaknya 16 pertanyaan dari petugas terkait kondisi kesehatan mereka dan harus dijawab jujur. Sebab pertanyaan pertanyaan tersebut kata Asumpta, ada hubungannya dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Setiap penerima vaksin wajib menunggu selama 30 menit usai disuntik untuk dipantau. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui reaksi awal setelah divaksinasi. namun hingga 30 menit pasca divaksinasi tidak ada satupun penerima vaksin yang menyampaikan keluhan adanya reaksi usai disuntik. Kondisi mereka pada umumnya baik, aman dan tidak ada reaksi apapun. Penerima vaksin 4 Februari 2021 akan kembali divaksinasi 14 hari kemudian, tepatnya 18 Februari 2021. >>PN
