Marzuki: Banyak Korupsi Tidak Sama Dengan Negara Bangkrut

Jakarta (MR)

Ketua DPR Marzuki Alie menyesalkan atas pandangan para tokoh bangsa yang menilai saat ini negara menuju kebangkrutan. Indikasi kebangkrutan negara menurut tokoh bangsa yakni banyak korupsi. Sedangkan menurut Marzuki, banyaknya korupsi di Indonesia tidak mengindikasikan Indonesia menuju negara bangkrut. “Memang banyak korupsi terjadi. Itu tugas kita semua untuk mengatasinya. Tapi banyak korupsi tidak sama dengan negara bangkrut,” ujarnya saat buka puasa di Markas Besar Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Lanjutkan SBY Presiden di Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (9/8).

Menurutnya, tokoh nasional seharusnya bersama membantu pemerintah memberantas korupsi. Tokoh bangsa saat ini terlalu mengeritik pemerintah sehingga menghambat gerakan pertumbuhan bangsa. “Banyak tokoh bangsa yang katanya membangun bangsa tetapi faktanya menghambat perkembangan bangsa,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini berbagai kritik merupakan bentuk dari persaingan menuju pilpres 2014. Seharusnya, lanjut Marzuki bangsa ini sama-sama bekerja untuk memberantas korupsi. “Nantilah kita berkompetisi di 2014. Sekarang jangan kita terpecah-pecah,” terangnya.

Menurut Marzuki, untuk memberantas korupsi, seharusnya semua elemen bangsa bekerja. Semua tokoh bangsa berseru memberantas korupsi. Bila perlu, usul Marzuki, para koruptor tidak boleh di solat saat meninggal dunia. Dengan demikian setiap orang betul-betul takut untuk korupsi. “Jangan jadikan koruptor pahlawan,” terangnya.

Selain itu, menurutnyan seruan para tokoh bangsa bahwa saat ini negara menuju kebangkrutan bukan mengatasi persoalan bangsa tapi hanya untuk mendelegimitasi pemerintahan SBY. “Saya berusaha cari dalam kamus indikator negara bangkrut itu apa. Tidak ada. Kalau perusahaan bangkrut indikatornya jelas. Sangat terukur. Indonesia memang banyak masalah tapi tidak signifikan mengatakan negara bangkrut,” terangnya.

Menurutnya, Indonesia sama sekali tidak menuju pada kebangkrutan. Indikasinya, selama pemerintahan SBY, keamanan Indonesia makin baik. Konflik semakin berkurang dibandingkan pemerintahan sebelum SBY. Menurutnya, indikasi lain yakni pemerintahan berjalan dengan baik, semua menteri patuh. “Dari sisi ekonomi juga, Indonesia sangat diapresiasi negeri lain. Pertumbuhan ekonomi kita di atas 6 persen. Kemiskinanpun berkurang,” tandasnya. (Tedy)

Loading

Related posts