Tebu Akan Jadi Produk Komoditas Unggulan Madura

Jawa Timur (MR)

“Karena Kabupaten Sam-pang dan Bangkalan tidak punya produk komoditas perke-bunan unggulan. Kedepan kami berharap tebu akan men-jadi produk komoditas unggu-lan perkebunan dua kabupaten tersebut.“ hal tersebut dikatan Kepala Dinas Perkebunan Jatim Ir. Moch. Samsul Arifien M. Ma. Guna mendukung tercapainya optimalisasi lahan tanaman tebu di Madura.

Dinas perkebunan Jatim telah bekerjasama dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia ( P3GI ). Pasuruan untuk melakukan kajian kese-suaian lahan. Hasil kajiannya rata-rata wilayah Madura kese-suaian lahan nya S2 ( Potensi produksi 70 – 90 ton tebu /  hektar ). Untuk potensi luasan areal 33.538 hektar rinciannya meliputi kecamatan Arosbaya 2.098 hektar, Blega 4.974 hektar, Kwanyar 3.590 hektar, Modung 6.527 hektar, Tanah Merah 2.050 hektar, Tanjung Bumi 3.932 hektar, Burneh  2.489 hektar, Klampis 3.269 hektar, Labang 2.352 hektar dan Socah 1.257 hektar. Sedangkan kabupaten Sampang 34.528 hektar. Rinciannya Kecamatan Banyu Wates 6.410 hektar, Camplong 3.081 hektar, Jengkrik 3.541 hektar, Kedungdung 5.628 hek-tar, Omben 3.474 hektar, Torjun 6.319 hektar, Sampang 4.628 hektar, Tembelangan 2.669 hek-tar, dan Sokobarah 686 hektar.

Sedang di Kabupaten Pamekasan 22.090 hektar dan Sumenep 16.650 hektar. Kabu-paten Sampang dan Bangkalan tidak punya produk komoditas perkebunan unggulan, kedepan kami berharap tebu akan menjadi produk komoditas ung-gulan  perkebunan dua kabupa-ten tersebut. Kata Dinas Perke-bunan Jatim Samsul dengan yakin.

Dengan potensi keterse-diaan lahan kabupaten Sam-pang dan Bangkalan, keduanya akan mampu sebagai pemasok kebutuhan industri gula di Jatim dan mendukung swasem-bada gula nasional.

Tahun 2010 produksi tebu Jatim sebanyak 1 Juta ton dengan luasan lahan areal sebanyak 193.000 hektar areal. Tahun 2011 seluas 197.000 hektar dengan produksi seba-nyak 1.15 Juta Ton , tahun 2014 produksi tebu Jatim ditarget 1.6 Juta Ton dengan luasan areal sebanyak 225.000 hektar.

Sehingga setiap tahun rata – rata harus naik 150 ribu Ton dan tentunya harus diimbangi dengan perluasan areal lahan. Untuk perluasan areal terus terang kita tidak bisa berharap banyak di daerah histories tebu seperti Delta Brantas dan Tapal Kuda. Kita berharap Madura dan Tulabo (Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro) bisa mengco-ver kekurangan areal lahan pada tahun 2014 ujarnya. (FIKA)

Loading

Related posts