Kantor BNPP Memprihatinkan, Disyahkan Tapi Diterlantarkan?

Natuna,(MR)

BAGAI kapal kehilangan Nahhoda, begitulah ibarat, kantor BNPP yang baru diresmi-kan oleh Bupati Natuna Ilyas Sabli. Beberapa SOTK baru diresmikan, kocar-kacir mencari kantor. Boleh dikatakan, Pemkab belum siap dalam hal ini. Fakta  dilapangan saat wartawan Koran ini bertandang ke Kantor BNPP, tampak jelas ruangan kantor, bekas warung makan, kini di sulap jadi Kantor BNPP.

Sekretaris BNPP Sabki Halik saat ditemui di kantornya menyatakan, saat   ini, program kerja BNPP, belum bisa dijawab, sebab kondisi kantor bisa bapak lihat, keadaannya. Kursi dan meja bekas rumah makan, bah-kan Komputer untuk alat kerja belum ada. Gedung sendiri kita pinjam, paparnya pekan lalu.

Saya juga tak tau apakah anggaran BNPP ada atau tidak, sebab kita baru di sahkan. Masalah sewa kantor kemarin sudah kita tanyakan, katanya tidak ada anggaran untuk itu, Staf biasa juga tidak ada. Sebe-narnya dalam DIPA ada15 orang tenaga honorer, tapi sampai hari ini selasa 28 Pebruari belum ada juga. Kita juga meminta beberapa staf yang bisa kerja, selain sulit nyarinya, banyak prosedur harus kita lakukan. Saat ini kita bigung, “Di sahkan tapi dibiarkan”.

Setelah dilantik, Badan ini bagai anak ayam “kehilangan induk,” Percis kayak lagu ayu Tinting, Kemana-kemana-kemana. Bayangkan Badan ini harus numpang ditempat orang hanya karena tidak ada ang-garan. Pada hal jauh hari sebe-lumnya BNPP sudah diren-canakan bakal dibentuk. Kena-pa tidak dianggarkan sarana dan prasarana Kantor bahkan Staf aja susah dicari, Bagaimana kita harus bekerja jika kondi-sinya begini.

Kita kekurangan beberapa Staf seperti PPTK, staf kantor bahkan kenderaan operasional tidak ada. Selang beberapa menit, satu buah lori milik Pem-kab. Natuna berhenti mengantarkan 4 buah meja, dan beberapa kursi lipat. Coba bapak lihat kantor Dispora dan kantor satu atap. Mungkin nasibnya sama seperti kami sarannya. Dari pantauan wartawan Koran ini, Kantor BNPP tidak layak huni. Selain ruangan sempit, Ruangan plong tidak ada sekat-sekat. Bahkan  alat kerja seperti Kom-puter minim.

Sementara itu Kepala BNPP Abdullah, hingga berita ini diturunkan, belum dapat dikonfirmasi. Tapi kabarnya, Dirinya tidak pernah betah di Kantornya, Tempat terpisah, Kantor Dispora, lebih berun-tung dari pada kantor BNPP. Soalnya Kantor itu digabung dua ruko. Saat wartawan Koran ini singgah disana, tampak beberapa tukang sedang sibuk melakukan renopasi, menyekat-nyekat ruangan.

Salah satu pegawai berpa-kaian coklat ditemui di lokasi kantor, mengatakan, jika rutini-tas kantor akan normal berjalan dua minggu kedepan. Soalnya masih banyak direnopasi hingga lantai dua. Ditanya soal Dana renopasi, dan sewa kantor, pegawai itu menjawab dari Pemkab.

Timbul pertanyaan ada anak tiri dan anak kandung, dalam pengesahan SOT pemerintahan Baru. Soalnya untuk kantor BNPP,  jangankan alat-alat kan-tor, Sewa ruangan pun tak ada, alias numpang. Sungguh ironis, pada hal dana APBD sangat pantastis, 1,5 T. Untuk sewa kantor saja tidak dianggarkan Pemerintah daerah dinilai belum siap, sebab  3 SOTK baru, BNPP, Dispora Dan Kantor satu atap masih “terlunta-lunta” Sampai saat ini keberadaan kantor Satu Atap belum jelas keberadaan-nya. Pada hal banyak tugas penting me-nyangkut proyek harus diurus. >> Roy

Related posts