Disinyalir Terjadi Markup Pelaksanaan Dana Desa dibagian Pembangunan Desa

Kediri, (MR)
Prioritas yang betul penggunaan Dana Desa (DD) adalah untuk membangun infrastruktur desa, dan Pemberdayaan.
Semua dalam rangka untuk meningkatkan aspek pertumbuhan perekonomian desa, dan bermanfaat bagi Warganya. Tapi dalam realisasi pelaksanaan DD, khaidah dan prinsip dasar dari tujuan DD Desa Wonorejo, Kec. Ngadiluwih Kediri tersebut masih belum menunjukkan implementasi yang sesuai dengan tujuan dari anggaran DD itu sendiri.
Seperti pantauan awak media ini dalam realisasi pelaksanaan DD pada kegiatan pembangunan pagar lapangan bola dan taman tapos. Anggaran yang semestinya memberikan outcomes (manfaat) yang nyata bagi masyarakat, tapi pada kenyataanya malah menciptakan permasalahan baru di dalam masyarakat, dalam artian masa jabatan Kades selesai 2019 sedangkan pekerjaan Pagar masih berjalan 30%, maka jelas2 terbengkelai.
Pembangunan pagar lapangan dan taman Posyandu yang menelan anggaran DD sebesar Rp 74.354.900 juta (Pagar), dan 109.940.400 juta (Tapos) tersebut banyak dikeluhkan warga, karena tidak semakin baik, akan tetapi sebaliknya, semakin membuat  masalah baru.
Salah satu warga yang berinisial (H) saat ditanyai pendapatnya mengatakan, ”menurut Kami sangat kurang bermanfaat, indikasi terjadi markup. Apa tidak sebaiknya di prioritas yang bermanfaat, seperti service Paving, infrastruktur Pertanian,” ujarnya.
Masih saat yang sama warga menjelaskan, “pembangunan paving DD 2017 sudah rusak diduga pelaksanaan tidak sesuai spek, menggunakan material paving biasa bukan K500 sehingga uji kelayakan tidak masuk, pengerjaannya asal-asalan, juga jembatan, gorong-gorong tak sesuai spek. warga menginginkan untuk ditindak lanjuti,” ungkapnya.
Asumsi warga tersebut didasari oleh proses pelaksanaan pekerjaan fisik, taman posyandu, pagar lapangan bola, juga fisik lainnya tersebut disinyalir terjadi kecurangan dan tidak sesuai spesifikasi rencana anggaran biaya (RAB),dan laporan pertanggung jawaban (LPJ).
Marjuki selaku Kades mengatakan, “Sayakan harus ngayomi semuanya baik kaum tua, kaum muda dan anak-anak. Untuk tahun 2019 memang tidak ada tahap penyelesaian fisik pagar, mungkin tahun 2020 setelah terpilih lagi, dan kalau itu perlu di publikasikan monggo silahkan tidak masalah,” ungkapnya. >>Agus

Loading

Related posts