Anambas,(MR)
SYAHBANDAR Tarempa memaksa turun 70 penumpang tanpa tiket dari kapal ferry VOC Batavia tujuan Tarempa-Tanjug Pinang yang berangkat pada Sabtu (28/04) silam. Penurunan paksa itu dilakukan karena banyak penumpang tanpa tiket yang memaksa naik menumpang ferry menuju Letung, sementara muatan kapal sudah melebihi kapasitas.
“Sudah over kapasitas dan ini sudah terjadi untuk kesekian kalinya. Kita tidak bisa tinggal diam, kita paksa turun saja semuanya,” papar Plh.Kepala Syahbandar Tarempa, Darlis saat ditemui wartawan media ini.
Setelah di selidiki, ternyata tidak hanya masyarakat biasa, diantara penumpang yang diturunkan paksa itu ada sejumlah anggota dewan dan pejabat yang ingin menumpang menuju Letung. “Saya tidak peduli siapa yang diturunkan. Selama tidak ada tiket, mau pejabat atau anggota dewan silahkan turun. Kalau overload yang bahaya nyawa anda sendiri kok. Masa itu saja tidak paham,” pungkas Darlis.
Dirinya mengaku cukup gerah dengan keadaan itu, karena meskipun sudah dipe-ringatkan berkali-kali para pe-numpang tetap bandel dan tidak mau peduli dengan peringatan yang diberikan, sementara semua peringatan yang diberikan oleh Darlis semata-mata untuk keselamatan penumpang. “Kita tahu lah apa yang kita peri-ngatkan. Itu kan menyangkut keselamatan, dan kita punya standart untuk keselamatan itu. Kita peringatkan tapi gak mau dengar juga, capek saya kerja seperti ini. Kalau terjadi apa-apa siapa yang bertanggungjawab? Syahbandar juga, nanti dibilang kenapa dikasih izin? Kan susah,” keluh Darlis.
Memang ferry kecil VOC Batavia hanya mampu menampung maksimal 160 penumpang saja. Ukurannya yang kecil itu tidak bisa dimuat penum-pang lebih dari itu, karena juka dipaksakan akan menimbulkan resiko yang sangat fatal. Jadi masuk akal bila Darlis ngotot untuk menurunkan penum-pang tanpa tiket yang mencoba untuk menyerobot masuk ke dalam Ferry.
Yang dikhawatirkan Darlis adalah ketika gelombang tinggi akan terjadi ditengah laut. Ketika hal itu terjadi dan kapal dalam keadaan overload dapat dipastikan seluruh penumpang akan terombang-ambing dihantam gelombang ditengah laut. “kalau ombak besar datang bagaimana? Kan mereka yang tidak selamat. Apalagi kalau sudah overload seperti itu. Jangan main-main dengan kesealmatan sendiri lah,” pungkas Darlis.
Dengan demikian sekali lagi Darlis menghimbau para penumpang untuk dapat menjaga keselamatan perjalanan. Kalau memang kapal sudah overload, Darlis menyarankan penumpang tidak usah memaksakan untuk naik, karena itu akan mengancam keselamatan sendiri dan keselamatan penumpang lain. “Kalau sudah padat jangan nyerobot naik. Apalagi udah ngak ada tiket ngotot lagi. Tidak Cuma diri nya yang terancam, orang lain juga. Seluruh penumpang kapal juga terancam. Jadi tolong kesadarannya, jaga keselamatan bersama,” Pungkas Darlis. >> Eichiro/ Edo
