PRABUMULIH, MR – Selasa 28 Oktober 2025 Manajemen Air Mineral Kemasan Winro PT Indo Tirta Sriwijaya Perkasa akhirnya angkat bicara terkait video viral di media sosial yang menuding produk mereka tidak steril. Dalam konferensi pers resmi, pihak perusahaan menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan menyesatkan.
Video berdurasi 2 menit 47 detik yang diunggah akun @warganertpalembang itu memperlihatkan beberapa gelas air kemasan Winro dengan dugaan endapan kotoran. Perekam video menyebut temuan terjadi di Desa Gunung Raja, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, dan mengklaim empat gelas dalam satu dus terlihat tidak layak konsumsi.
Namun, manajemen Winro membantah keras tudingan tersebut. Mereka menyebut hasil uji laboratorium Dinas Kesehatan UPTD Laboratorium Pemerintah Kota Prabumulih pada sampel dengan tanggal produksi sama menunjukkan hasil memenuhi standar dan layak dikonsumsi.
“Produk Winro sudah melalui empat kali pengujian laboratorium di Prabumulih, semuanya dinyatakan aman dan steril. Bahkan, kami juga menguji di laboratorium independen berstandar KAN di Palembang untuk verifikasi SNI. Hasilnya akan keluar dalam tiga minggu ke depan,” ujar Angga perwakilan manajemen Winro.
Menindaklanjuti laporan warga, pihak perusahaan bersama pemerintah Desa Gunung Raja telah menemui pelapor pada Senin (27/10/2025) di kantor desa setempat. Pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala Desa Gunung Raja, Sudiyanto.
Namun, menurut manajemen Winro, pelapor menolak menyerahkan dan memperlihatkan sampel produk yang disebut mengandung endapan kotoran.
“Karena pelapor tidak mau menyerahkan sampelnya, maka tudingan itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kami sudah uji sampel dari batch dan jam produksi yang sama, hasilnya sempurna, tidak ada cacat produksi,” tegas manajemen.
Sebagai langkah transparansi, perusahaan juga mengambil sampel dari pedagang di sekitar wilayah Gunung Raja, dan hasil pengujian kembali menunjukkan bahwa produk Winro aman dikonsumsi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, manajemen menyebut bahwa pelapor tidak mengalami gangguan kesehatan akibat dugaan produk tersebut. Meski begitu, perusahaan menyatakan siap membantu medis bila sewaktu-waktu diperlukan.
“Kami siap membawa pelapor ke rumah sakit atau dokter bila ada keluhan. Tapi sejauh ini tidak ada yang terdampak kesehatan,” imbuhnya.
Winro memastikan seluruh proses produksi dilakukan dengan standar sterilisasi ketat dan sumber air berasal dari sumur bor alami. Kendati mengakui adanya penurunan omzet akibat video viral, manajemen menegaskan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan.
Kuasa Hukum: Kasus Akan Dibawa ke Ranah Hukum
Kuasa Hukum PT Indo Tirta Sriwijaya Perkasa, Jhon Fiter, SH., MH., menegaskan pihaknya siap menempuh jalur hukum untuk mengungkap kebenaran.
“Kasus ini harus bermuara ke proses hukum. Tidak bisa seseorang langsung menuduh di media sosial tanpa dasar. Seharusnya pelapor melapor ke YLKI atau lembaga resmi, bukan membunuh karakter perusahaan,” tegasnya.
Menurut Jhon, tindakan menyebarkan tudingan tanpa bukti kuat telah merugikan perusahaan secara finansial dan reputasi.
“Kami akan berkoordinasi dengan direksi untuk menentukan langkah hukum. Publik berhak tahu fakta sebenarnya, apalagi sekarang teknologi bisa membuktikan keaslian segel produk dengan mudah,” pungkasnya.
Pihak Winro berharap masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial dan menunggu hasil uji resmi dari lembaga berwenang. (Tris)
