
Pasalnya, wartawan mediarakyatnews.com saat itu akan mendokumentasikan peserta test, namun secara tiba-tiba, Komarudin selaku ketua panitia melarangnya sembari memberikan tanda dengan tangan diacungkan kearah wartawan Media Rakyat yang sedang berdiri siap mengambil gambar dari arah depan peserta. “Ya, kan ini sudah mulai test mas. Berkaitan dengan test sebetulnya mohon maaf, ini batas privasi,” Dalihnya, sambil tangannya menunjuk lantai.
Ironisnya, saat diwawancarai Komarudin sedang duduk santai dengan para wartawan dengan posisi dibelakang peserta. Apakah dibenarkan dengan dalih kecapaian sebagai ketua panitia melakukan tindakan pelarangan pengambilan gambar untuk dokumentasi media. “Biasanya kami dari kemarin itu mendadak ga ada tamu yang kamera ini, dari kemarin, kaya gitu. Ini kemungkinan karena sudah bareng-bareng capek ya dari kemarin ya,” Kilahnya lagi.
Padahal, hanya Komarudin yang melarang wartawan Media Rakyat, panitia yang lain sibuk dengan tugasnya masing-masing. Sangat disayangkan, pelarangan pengambilan gambar untuk dokumentasi kegiatan jurnalistik terjadi di tempat umum. Masih ada saja oknum yang mungkin belum paham dengan tugas wartawan, yang jelas-jelas dilindungi oleh undang-undang.
Sayangnya saat itu, Asrori, kepala desa Banjaranyar saat hendak dikonfirmasi terkait insiden tersebut tidak ada di tempat kerjanya. Sementara itu, bila dilihat dari situasi kondisi test tertulis tersebut berada diluar ruangan dan bukan ruangan tertutup, tepatnya di aula desa yang berada persis didepan ruang kerja Kepala Desa.
Kemudian, disinggung terkait ada atau tidaknya peserta yang diduga hendak menyuap, Komarudin sempat tersenyum dan sedikit memberikan jawaban yang diluar dugaan. “Banyak… Banyak mas,” Selorohnya, sambil tersenyum. Kemudian, saat Media Rakyat mengulangi lagi, apakah ada yang mencoba “menyuap” pihak panitia.
“Ya berarti cuma hanya anu sihh, bel-belan saja belum sampai kayak gini,” Sambil tangannya terlihat seperti memberikan kode menyuap. “Iya omongan dibelakang layar,” Lanjutnya.
Perlu untuk diketahui, sebelumnya ada sebelas peserta yang mengikuti test, dan pada hari ketiga atau yang terakhir tersisa hanya enam peserta, empat laki-laki dan dua perempuan. Rencananya, hari itu juga akan sekaligus diumumkan hasil test akhir, dengan kriteria peserta dapat lulus atau tidak dengan nilai terendah adalah enam puluh dari jumlah total seratus soal pertanyaan serta diberi waktu hanya enam puluh menit atau satu jam. [SatriyoAdie\BR]