Usut, Proyek Empuk Disdik Provinsi?

Foto Sekolah SMK Teknik Jelun: Saya Merasa di Tipu, Akan Saya Bongkar
Yatim Mustapa: Kalian jangan cari-cari Kesalahan

Natuna, (MR)
Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknik Mesin di Kecamatan Bunguran timur Laut, Desa Ceruk, sudah selesai.Meski demikian bangunan sekolah ini, menjadi pembicangan hangat ditengah-tengah masyarakat khususnya di Kecamatan Bunguran Timur laut. Hal tersebut dikarenakan, sejak dibangun, belum ada tanda-tanda mau ditempati. Selain berada di tengah  kebun, bangunan belum layak .

Pada hal Disdik Provinsi, tidak tanggung-tanggung mengelontorkan anggaran untuk membangun 4 ruangan SMK teknik  sebesar 1.080.000.000 (Satu milyar delapan puluh juta rupiah. Anggaran tersebut dinilai sangat pantastis, sebab bangunan belum ada pelapon dan lantainya belum dikeramik. Kini bagunan yang dikerjakan tahun 2013 ini, telah ditumbuhi semak belukar, dan sebahagian dinding sudah mulai retak, karena berada ditepi jurang. Untuk itu diminta aparat hukum turun tangan untuk melakukan pengecekan.

Bukan hanya disitu saja, Jelun pemilik lahan, mengaku merasa ditipu. Pasalnya, Ia dijanjikan, akan memberikan ganti rugi tanah jika mau menghibahkan separah tanahnya, guna dijadikan pembangunan SMK. Merasa dijanjikan, orang tua inipun merelakan tanahnya, dihibah 1 Ha, dengan catatan 1 Ha lagi diganti rugi  Rp.20.000/meter.

Namun tak disangka, itu hanya janji kosong, Saya merasa kena tipu, kalau tak dibayar tahun ini akan Saya bongkar, karena  Saya merupakan pemilik tanah yang sah. Surat alasaknya masih ada sama kami timpal Hazizah istri Jelun. Kalau Bapak sudah capek mempertanyakan hal itu baik kepada provinsi, Daerah, maupun kepada DPRD. Dulu yang datang ketempat Saya, Fahmi Idris bersama Kades, namun karena sudah tak duduk lagi, mereka lepas tangan. Fahmi sendiri sudah tak bisa dihubungi, nonya tak aktif lagi ucap Hazizah

Sementara itu Kepala UPTD Dinas pendidikan Kabupaten Natuna Mohmad  syah, mengaku salah satu yayasan menyuruhnya mencari murid, agar tahun ini bisa beroperasi. Namun dari kondisi bangunan, Saya bilang belum layak untuk ditempati. Selain plapon belum ada, lantai juga belum dikeramik. Seandainya  murid ada, siapa yang mau mengajar disana, dan bagaimana biaya operasionalnya, Listrik sama jalan saja belum memadai, ucapnya. Kepala UPTD ini juga mengaku, jika pemilik tanah merasa ditipu. Awalnya pemilik tanah mau memberikan sebahagian tanahnya dikarenakan , telah dijanjikan sebahagian  bakal diganti rugi, tapi sampai hari ini tak kesampaian .

Mengenai adanya mobilier untuk sekolah itu, pihaknya tidak tahu, karena tidak ada koordinasi dari mulai membangun sampai hari ini.Jadi pembangunan SMK Teknik itu, masih milik Provinsi karena belum diserah terimakan. Kenapa dibagun disana, kami juga tidak tahu, karena awalnya mau dibangun dekat kantor camat, tapi tak jadi. Dan dipastikan tahun ini SMK Teknik Mesin tidak bakal beroperasi karena belum layak.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Yatim Mustafa, ketika dikonfirmasi lewat telepon seluler, merasa terusik. Ia tidak terima jika wartawan mau mempublikasikan kebobrokan kinerjanya. Kalian wartawan kerjanya mau cari-cari kesalahan saja ya,hardik sang kadis lewat telepon. Masalah pembebasan lahan bukan kami yang berjanji tapi Fahmi Idris. Natuna itu banyak masalah, jadi Kami bangun itu dengan niat baik. Nanti akan kami utus tim khusus kesana papar sang kadis.Kita tetap akan teruskan pembangunannya.

Beberapa saat kemudian Abdillah selaku PPTK, melakukan klarifikasi terkait pembangunan itu. Untuk pembangunan gedung anggaran 1 milyar 80 juta, itu belum termasuk untuk plapon, sama keramik. Rencananya untuk plapon dan keramik bakal kita kucurkan tahun ini. Untuk mobiler sudah disiapkan dan sudah diantar. Sayangnya mobiler tersebut dititip di pasar ceruk. Abdillah juga mengaku bahwa pembangunan SMK teknik mesin atas petunjuk dari Kades Ceruk Romawi, dan telah dilakukan pengecekan, lokasinya layak.

Peryataan PPTK Disdik Provinsi ini, bertolak belakang dengan fakta dilapangan. Dari hasil investigasi dilapangan, pembangunan SMK teknik mesin oleh Disdik Provinsi, kuat dugaan ditunggangi politik. Sebab nama Fahmi Idris mantan anggota DPRD Provinsi terseret didalamnya. Selain lokasinya jauh dari Pemukiman, akses penerangan juga tidak ada. Kondisi bangunan juga berada ditepi jurang, sehingga rawan longsor. Jadi pertayaan mengapa pembangunan pasilitas tambahan SMK ini masih terus berlanjut?, sementara  lahan saja sudah bermasalah?.

Kadis Pendidikan Natuna Agus Supardi, ketika dikonfirmasi soal sekolah tersebut, mengaku tidak tahu soal pembangunan itu. SMK Teknik belum ada penyerahan kepada Pemkab Natuna. Memang kemarin Pemkab Natuna telah mengupayakan anggaran pembebasan lahannya, tapi karena belum ada serah terima Kita tidak berani membebaskan. Lagi pula sekolah itu tempatnya tidak layak, karena akses jauh dari Pemukiman. >>Roy

Loading

Related posts