Pemerintah Dinilai Gagal Tangani Kebakaran Hutan

Banjarmasin,(MR)
Pemerintah dinilai gagal menangani bencana tahunan berupa kebakaran hutan dan lahan yang sebelumnya ditargetkan berkurang 20%. Manager Penanggulangan Bencana Wanaha Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Mukri Friatna kepada media, Jumat (7/9), mengatakan pada 2011 titik api di Indonesia tercatat mencapai 19.845 titik. Sedangkan pada tahun ini hingga awal September, berdasarkan rilis Kementerian Kehutanan, total sebaran titik api sudah menembus angka 20.000 titik lebih.
“Seharusnya sebaran titik api ada pada angka 16.000 titik, sesuai target pemerintah berkurang 20 persen. Oleh karena itu, pemerintah gagal memenuhi janji menekan bencana kebakaran hutan dan lahan” katanya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Saat ini Walhi Nasional sedang menghitung besarnya kerugian yang ditimbulkan akibat bencana kebakaran hutan dan lahan tersebut. Kebakaran hutan dan lahan menjadi beban tersendiri bagi pemerintah, karena diperlukan dana besar untuk menangani bencana dan besarnya nilai kerugian dialami masyarakat.
Menurut Mukri, dengan perhitungan kasar satu titik api yang terpantau Satelit Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) seluas satu hektare (ha), maka saat ini luas kebakaran hutan dan lahan sudah mencapai 20.000 ha lebih. Walhi baru mendata luas kebakaran hutan pada 18 lokasi yang dipantau di sejumlah daerah di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, dengan luas kawasan hutan yang terbakar 2.030 ha.
“Jika tiap hektare hutan menghasilkan 200 meter kubik kayu dengan harga kayu terendah Rp1,5 Juta, maka kerugian akibat kebakaran hutan ini lebih dari Rp550 miliar,” paparnya. >> Mulia

Loading

Related posts