Pangandaran Induk Kawasan Strategis Pariwisata

Kab.Ciamis, (MR)
SEMENJAK Kementrian Pariwisata membantu revitalisasi Pangandaran pasca tsunami (2008) terlihat signifikan pertambahan jumlah kunjungan dari + 240 ribu setelah tsunami dan sekarang + 724 ribu (Th.2011) jadi + 300% kenaikannya dalam beberapa tahun ini, sehingga berdampak ekonomi kepada pemerintah daerah dan SKPD-SKPD nya serta masyarakat luas umumnya. Program DMO resmi dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, karena Pangandaran dan Cilacap direncanakan dan terpilih sebagai Induk Kawasan Strategis Pariwisata yang meliputi 6 Kecamatan, mulai dari Cikeusik sampai Sidomulih.
Ari Suhandi, Tenaga Ahli Program Pengembangan Destination Management Organization (DMO) Pangandaran atau Tata Kelola Destinasi Pariwisata Pangandaran mengatakan, saya ditunjuk Dirjen Pengembangan Destinasi Pangandaran untuk mencoba  menata kelola destinasi Pangandaran, diharapkan sektor lainnya bisa memberikan sumbangan pikiran dan kegiatan secara bersama menunjang program pengembangan pariwisata pangandaran. Tahun ini kita bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Propinsi membuat planning 6 Kecamatan. Disamping itu kami mendampingi stake-holder dan pemerintah daerah untuk bekerja sama merapihkan kawasan Pangandaran.
Diharapkan dukungan pemerintah terutama hal yang sangat mendasar tentang pengelolaan kaki lima di pantai barat, walaupun disana kami sudah membentuk komite DMO seperti pengelola semacam forum terdiri dari multi stake-holder yang sudah siap bersama masyarakat termasuk pedagang kaki lima, untuk melakukan kegiatan perubahan sehingga semuanya dapat mengatur diri dengan dukungan penuh moral serta kebijakan dari pemerintah daerah, sehingga kita dapat mengambil langkah bersama untuk tidak terulang lagi kesemrawutan masalah-masalah sebelumnya, tambah Ari usai acara Bimbingan Teknis Pengembangan Pariwisata Daerah Dalam Rangka Fasilitasi Pembentukan DMO Pangandaran di Hotel Priangan Ciamis, 5 Juli 2012. >> AD

Loading

Related posts