Kadishub Jawab Kegelisahan Masyarakat Terkait Peluncuran Kapal Indra Perkasa

Natuna, (MR) – Kontroversi penluncuran perdana kapal MV Indra Perkasa 159 kini terjawab sudah. Kadis Perhubungan Laut, Udara, dan Darat menjawab semua tudingan miring yang marak di media sosial. Menurutnya banyak pertanyaan soal Nama Indra perkasa dimedia sosial tanpa melihat dulu kebenarannya. Padahal Nama Indra Perkasa, diambil dari keinginan Bupati Natuna. Indra artinya mata atau  sorotan, perkasa artinya kuat dalam  semua hal. Jadi nama itu merupakan keinginan Bupati demi kemajuan Natuna yang lebih baik.

Ini telah lama diidam-idamkan, 159 merupakan tanggal lahir Bupati, ucapnya. Selanjutnya, pertanyaan kenapa melakukan doa tepung tawar di penyengat?, perlu diketahui, Kita ini orang Melayu, sudah seharusnya dalam melakukan pelayaran perlu meminta doa restu keselamatan dari orang tua kita. Bukan hanya doa di penyengat saja Kita minta. Saat kapal mau dilepas dari galangan, kita juga melakukan doa tepung tawar.

Dan sampai  di Natuna dilakukan doa selamat dan tepung tawar, dengan  sederhana ucap Iskandar DJ. Terkait pemanfaatan kapal, memang diperuntukkan  untuk perjalanan Dinas Pemkab Natuna. Namun tidak tertutup kemungkinan, jika ada hal penting dimasyarakat atau ada tamu dari luar daerah ingin memakainya, diperbolehkan. Iskandar juga mengakui, jika pembuatan kapal ini sudah sesuai dengan aturan dan diawasi oleh tim TP4D dari Kejaksaan. Mulai dari lelang hingga pekerjaan, mereka Kita libatkan.

Setiap bulan ada progres kerja sebagai laporan kepada mereka. Memang jika ditanya soal kapal apakah penting atau tidak jawabnya iya, Sebab, Natuna ini 97 persen lautan, hanya 3 persen daratan. Untuk itu perlu kapal tangguh dan kuat untuk bisa menjelajah antar Kecamatan. Selain itu kapal ferry yang ada sudah tidak layak lagi untuk dipakai melakukan penyerangan. Selain usianya sudah tua, kapal tersebut terbuat dari fiber. Dan dikarang dipakai untuk jarak 4 milk keatas.

Letak geografis harus didukung sarana yg baik dan layak dalam mendukung kegiatan, papar Iskandar. Hal ini diperkuat lagi dengan surat edaran  dari menteri perhubungan, bahwa kapal berbahan dasar fiber. Hanya bisa melayani selat atau sungai dengan jarak tempuh  1 jam pelayaran Kemudian usia kapal hanya 10 tahun karena daya tahan fiber tidak kuat, sementara kita punya sudah berusia 12 tahun, ini beresiko besar jika harus kita paksakan untuk berlayar.

Pelaksanaan pekerjaan tender proyek terbilang cepat. Dari masa kerja selama 5 bulan, ternyata bisa diselesaikan  dalam 4 bulan. Tahap pembanyaran baru 50 persen. Kita masih lakukan uji coba di laut.Sambil melihat apa kekurangan. Kita memakai 2 mesin dengan kapasitas 28000 PK. Sementara didalam kapal ada speed boot bermesin 1000 PK. Pagi anggaran 27 millyar, dengan tender 26,88 milyar.

Tanggal 9 September penurunan ke Air, tanggal 14 pergerakan ke Pinang, tanggal 15 tepung tawar di penyengat. Minta doa tanggal16 bergerak ke Midai jarak tempuh 10 jam. Setelah sampai di Natuna kita lakukan juga tepung tawar, ujar Iskandar DJ didampingi kabit laut Sapta Nugraha, dan Kabag Humas Budi Darma. Budi Darma juga menambahkan, agar sosial media lebih arif lagi dalam menyampaikan pendapat. Kapal ini sangat Kita butuhkan. Untuk memperlancar kinerja pemerintah Daerah.

Seperti yang dikatakan Kadis Perhubungan tadi, ucapnya. Sapta juga menambahkan kapal ini berbahan bakar solar dengan kapasitas 12 ton solar dan Air 3 ton. Kapasitas penumpang 36 ditambah 8 ABK, dua kamar VIV  ROOM umur kapal 20 tahun.

Setelah dilakukan uji coba, nantinya kapal ini akan kita bawa lagi ke galangan, untuk menyempurnakan bila ada kekurangan, jika berkenaan kawan kawan dari media bisa ikut dengan catatan tidak boleh merokok didalam. >>Roy

Loading

Related posts