Kabupaten Ciamis Di Nilai Ranking ke-11 Dari 494 Daerah se-Indonesia Rawan Bencana

erwinCiamis, (MR)
Badan penanggulangan bencana Daerah Kabupaten Ciamis mengatakan kepada Media Rakyat terkait dengan kegiatan tersebut Drs. H. Dicky Erwin Juliady, MSi. menjelaskan, bahwa kegiatan ini di fasilitasi oleh BPBD Propinsi Jawa Barat, yang pertama kami atas nama dari pemerintah Badan penanggulangan Bencana Daerah BPBD menggelar sosialisasi dengan tema, Budayakan sekolah Madrasah rawan bencana bertempat di hotel tiara plaza.
Kegiatan tersebut di buka oleh Drs.H.Herdiat selaku sekertaris Daerah Kabupaten Ciamis, sementara itu Drs. H. Dicky Erwin Juliady, MSi. selaku kepala Kabupaten Ciamis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, memang untuk siaga bencana itu, kita keterbatasan dengan anggaran, pada hari ini pelaksanaan pada titik Desa mekar jaya Desa Baregbeg Desa tangguh kemudian pekan depan di Desa panjalu dan Desa rajadesa, kemudian Kabupaten Ciamis sudah selayaknya untuk mendapat beberapa program baik itu program dari propinsi maupun program dari pusat atau pun dari pihak GMTB karena Kabupaten Ciamis di nilai ranking ke-11 dari dari 494 Kabupaten, Kota, se-Indonesia yang termasuk rawan bencana masuk urutan ke-5 se-Jawa Barat, kemudian untuk kegiatan sosialisasi ini sasaranya kepada sekolah terutama setingkat sekolah SD, SMP dan madrasah untuk pengurangan resiko bencana.

Di samping sekolah juga masarakat yang menyandang Disable dan terutama yang menjadi bidikan atau sasaran guru pendidik agar supaya di tularkan ke anak didik mereka, di harapkan Kabupaten Ciamis ini sesuai dengan undang-undang nomer 24 tahun 2007 tentang pengurangan resiko bencana. Pada intinya masyarakat yang ada di titik rawan bencana itu di tingkatkan, kapasitas pengetahuan, kemampuanya. Kemudian di lain pihak harus di kurangi kerentananya resiko bencana atau dengan cara mutigasi, dan pihak kami bekerjasama dengan dinas instansi terkait. Seperti contoh membangun TPT, irigasi, dan rumah tahan gempa, ungkap, Drs. H. Dicky Erwin Juliady, MSi.

Lebih lanjut Dani Herdiana kepala Bidang cegah siaga BPBD Provinsi Jawa Barat menambahkan,bahwa program pemerintah pusat dalam hal ini sejak tahun 2013 sebelumnya Jawa Barat meluncurkan program yang namanya SMAB (sekolah madrasah dan bencana) kalau di pariwisata itu sapta pesona, aman nyaman, tertib, indah menyenangkan aman. Disini dalam arti aman dari bencana, kemudian manusia itu tidak akan lepas dari pada bencana apa lagi sekolah-sekolah yang ada di daerah khusunya rawan bencana, dan kita disini dalam rangka pengurangan resiko bencana dan perlu juga anaya peningkatan kapasitas masyarakat dalam hal ini masarakat sekolah, guru atau anak didik kemudian masyarakat, aparat. Dalam rangka lebih memahami tentang bagaimana karakteristik bencana pada tingkat kerentanannya misalnya gempa bumi atau longsor dan banjir masarakat bisa atau mampu untuk menghindar atau mengurangi dari resiko bencananya, artinya kalau bencana besar itu terjadi dampak yang di timbulkan akan sedikit.

Selama ini kita melihat Kabupaten Ciamis ini kalau dari segi bencana se-Jawa Barat hampir tinggi mewakili Indonesia termasuk Garut, Ciamis, Sukabumi, kemudian berkenaan dengan kegiatan Desa rawan bencana di Kabupaten Ciamis desa mekar jaya desa payung agung juga dalam rangka mempelopori daerah untuk membuat desa tanggap bencana, ungkap Dani Herdiana. >>Hr

Loading

Related posts