Dishub KKA Pindahkan Tumpukan Material di SP

Anambas,(MR)

JALAN Semen Panjang (SP) merupakan salah satu akses penting yang merupakan kebutuhan vital bagi masya-rakat Tarempa untuk berakti-fitas. Akan tetapi akhir-akhir ini jalan tersebut terlihat sangat sesak karena badan jalan dipe-nuhi dengan berbagai material bangunan yang memakan hampir separuh badan jalan. Bukan hanya akses jalan yang terganggu, masalah tonasi jalan pun ikut menjadi sorotan karena material tersebut memiliki bobot yang cukup berat.

Menyikapi hal ini, Dinas perhubungan (Dishub) Kabu-paten Kepulauan Anambas (KKA) segera mengambil tindakan tegas. Terhitung tanggal 21 Februari 2012 Dishub KKA sudah melayangkan surat edaran kepada para pemilik material yang menumpuk disepanjang jalan SP yang berisi pemberian waktu 1 bulan untuk memindahkan semua material tersebut. “Kita sudah layang-kan surat edaran. Kita kasih kesempatan 1 bulan untuk memindahkan semua material itu. Mungkin dipindahkan ke tempat lain, atau mereka mem-buat tempat untuk menampung material tersebut di lokasi pembangunan. Yang penting tidak ditumpuk begitu saja disepanjang jalan SP,” Ujar H.Erson Gempa Apriyandi saat ditemui wartawan media ini.

Erson mengaku ketentuan ini tidak menghambat pemba-ngunan masyarakat. Dirinya hanya memberikan waktu kepada masyarakat untuk membuat fasilitas tempat mereka menimbun material bangunan sebelum membangun, jangan sampai memakan bahu jalan mengingat Jalan SP adalah jalan satu-satunya penghubung antara Tarempa dengan Antang. “Kalau SP ini rusak bisa berakibat buruk kepada semua sector. Saya harus pelan-pelan menindaklanjuti masalah ini, karena kalau terlalu tiba-tiba tanpa ada proses bisa berdam-pak kurang positif bagi masya-rakat, nanti pemerintah jadi terkesan arogan. Kita kan bagi-an dari rakyat juga, abdi masya-rakat ya kita laksanakan kerja dengan baik,” ujar Erson.

Untuk saat ini pihak Dishub sudah membuat pengumuman untuk memberikan peringatan agar tidak menimbun material di SP. “Mungkin yang awal kita buatkan pengumuman yang sederhana, akan tetapi kedepan kita akan siapkan yang layak.  Karena udah makan bahu jalan, sempat roboh, patah yang rugi kita semua, ekonomi pasti terganggu,” papar Erson.

Untuk Tonasi Dishub  akan kerjasama dengan PU untuk mengkaji masalah berapa berat maksimal yang bisa ditahan oleh SP. “Kita belum punya ahli untuk itu, jadi kita koordinasi dengan PU. Tapi dari hasil survey PU sementara mereka sudah melihat penurunan pondasi, kita sendiri pasti sudah merasakan bahwa jalan tersebut sudah tidak rata, seperti memiliki undakan. itu sudah merupakan sebuah sinyal tidak baik. Kedepan kita akan benahi itu,” pungkas Erson. >> Eichiro/ Edo

Loading

Related posts