Demi Anak Rela Menjadi Perempuan Seks Komersial

Kotamobagu, (MR)
Ivone Rundengan Lurah Kota Kotamobagu Bekerjasama dengan Satpol PP Kotamobagu pada Jumat malam (5/5), melakukan sidak ke taman kota.

Rundengan mengatakan banyaknya laporan dari masyarakat soal taman kota menjadi tempat transaksi Perempuan Sex Komersial (PSK), maka pada kesempatan ini kami turun lapangan untuk melihat langsung serta melakukan tindakan,

“Penyakit masyarakat seperti ini perlu perhatian lebih dari Pemerintah karena menjadi PSK bukan pilihan hidup,” pembinaan sangat perlu dilakukan, banyak hal yang bisa Pemerintah lakukan dengan memberikan pembekalan ilmu keahlian seperti menjahit. Dengan begitu mereka tidak akan tergantung dengan pekerjaan seperti PSK, kata Rundengan.

Mawar (nama samaran) Seorang PSK yang masih berusia 18 tahun, menjelaskan setiap hari mereka selalu berkoordinasi dengan mami lewat telepon, “Jika ada bookingan langsung ke hotel jika tidak tunggu di taman kota,” pendapatan yang mereka dapat sekali booking sekitar lima ratus ribu untuk sekali main, katanya.

Menurut Mawar “Tidak ada pilihan lain selain kami menjadi PSK, kami putus sekolah dan kawin muda hingga bercerai, semua dilakukan demi anak walaupun harus menjadi PSK,” tidak ada pekerjaan yang mau menerima kami dengan latar belakang lulusan SMP. Terangnya.

Dalam sidak tersebut Lurah bersama Satpol PP mendapatan empat PSK dan seorang pria yang ingin melakukan transaksi, serta ditemukan sisa minuman keras. >>Michael

Loading

Related posts