Aksi Teatrikal Perjuangan Kapten Kasihin Warnai Detik-Detik Proklamasi

Nganjuk,(MR)

Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-66 dilaksanakan di Alun-Alun Nganjuk pada 17 Agustus 2011, diwarnai dengan aksi teatrikal. Aksi tersebut dihelat oleh Kodim 0810 Nganjuk dibawah Komando Letkol CZI I Nengah Wiraatmaja.

Dengan menampilkan siswa-siswi SMA dan MA di Nganjuk, aksi tersebut mendapat aplous meriah dari para undangan dan peserta upacara yang hadir. Perjuangan Kapten Kasihin diambil sebagai tema aksi tersebut karena Kapten Kasihin merupakan tokoh sentral perjuangan dalam mempertahankan kedaulatan Bumi Anjuk Ladang saat itu.

Peringatan detik-detik Proklamasi sendiri dipimpin langsung oleh Bupati Nganjuk Drs H. Taufiqurrahman sebagai inspektur upacara sedangkan pembaca teks proklamasi adalah Ketua DPRD Nganjuk Nurwadi Nurdin, BSc, SH. Sedangkan undangan yang hadir dari unsur Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Muspida, To-koh Masyarakat dan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI dengan peserta upacara adalah PNS, TNI, Polri, Pelajar dan mahasiswa.

Sebelumnya pada pagi harinya diadakan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI di Halaman Pendopo Kabupaten Nganjuk dengan KH Abdul Wachid Badrus, MpdI sebagai inspektur upacara. Dalam sambutannya Wakil Bupati Nganjuk membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa tema peringatan proklamasi kali ini adalah “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Kesadaran Hidup Dalam Ke-Bhinneka-an Untuk Kokohkan Persatuan NKRI, Kita Sukseskan Kepemimpinan Indonesia Dalam Forum ASEAN Untuk Kokohkan Solidaritas ASEAN”. Tema ini masih Tetap dalam semangat, bagaimana menjaga nasionalisme kita tetap utuh dalam bingkai NKRI yang final.

Lebih lanjut Wachid Badrus mengemukakan bahwa tantangan kita sebagai bangsa dan negara yang berdaulat adalah bagaimana memaknai kemerdekaan kita yang memasuki usia 66 tahun ini dalam perwujudan Negara Kesa-tuan Republik Indonesia guna menggenapi cita-cita dan hasil perjuangan para pahlawan, para founding fathers, yang telah meletakkan nilai-nilai nasionalisme yang merdeka dan berdaulat dalam ke-bhinneka-an sebagai kesadaran hidup.

“Sebagai bangsa yang merdeka, melalui proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945, kita dipersatukan oleh semangat dan tekad untuk bersama dan bersatu, tidak kurang dan tidak lebih. Tekad itu kita tumbuh-kembangkan melalui simbol-simbol nasionalisme dalam sejarah panjang pengalaman bersama, yang sebagian merupakan sejarah penderitaan dan penindasan kolonialisme yang melahirkan pengalaman perjuangan bersama demi kemerdekaan. oleh karena itu, bila semangat dan tekad untuk bersama itu, kini tidak dirasakan lagi, meleleh atau bahkan sirna sama sekali, maka kebangsaan indonesia akan menjadi hampa, dan digantikan primordialisme” lanjutnya.

Setelah acara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI dilanjutkan acara ramah tamah dengan veteran dan keluarga pejuang kemerdekaan di Pendopo Kabupaten Nganjuk disertai penyerahan bingkisan kepada mereka yang disampaikan langsung oleh Taufiqurrahman. Selanjutnya dengan dipimpin Bupati Nganjuk rombongan pejabat dan Muspida menuju Taman Makam Pahlawan di Jl Anjuk Ladang Bedingin Nganjuk untuk acara tabur bunga.

Sebelum tabur bunga didahului dengan upacara seremonial yang dipimpin oleh Kapolres Nganjuk AKBP Anton Sasono. Perjalanan dilanjutkan dengan menuju Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Nganjuk yang terletak disebelah barat Alun-Alun Nganjuk untuk acara pemberian remisi kepada para narapidana. (Team)

Loading

Related posts